Baca Juga
polisi menjaga TKP pembunuhan pendeta hindu di bangladesh |
Balinatha - Seorang pendeta Hindu terpandang di Bangladesh, ditemukan tewas terpenggal kemarin. Jogeshwar Roy (55) meregang nyawa sesaat sebelum memimpin ibadah pagi di Kuil Deviganj, Kota Panchagarh, 480 kilometer sebelah utara Ibu Kota Dhaka.
Polisi menyatakan rombongan terdiri dari setidaknya lima laki-laki dewasa menyerang Roy yang berada di hala
man belakang kuil, dekat teras rumahnya. Dia ditembak, kemudian dipenggal memakai parang. Para pelaku bergegas kabur setelah beraksi. Selain sang pendeta, tiga warga Hindu yang berusaha menolong luka-luka karena ditembak pelaku.
“Jogeswar Roy (45 tahun), diserang oleh dua orang bersenjata pistol dan parang di rumahnya di kuil pada hari Minggu,” ujar seorang polisi setempat.
Polisi menambahkan, saat itu anggota ISIS mengendarai sepeda motor itu menyerang imam dengan senjata tajam dan melukai dua umat yang mencoba untuk membantu dia.
“Imam saat bersiap-siap untuk berdoa pagi ketika mereka menerkam dia dan memenggal kepalanya di beranda rumahnya di dalam kuil. Kami menemukan noda darah di lokasi kejadian,” kata administrator pemerintah, Shafiqul Islam.
Tapi, Pemerintah Bangladesh bersikeras mengatakan kelompok ISIS tidak aktif di negara tersebut.
Namun, kelompok ISIS mengaku telah beraktivitas di Bangladesh.
ISIS juga mengkalim penyerangan pada bulan Oktober di sebuah kuil Syiah di Dhaka yang menewaskan satu orang dan melukai lebih dari 80 orang.
Kantor berita Reuters melaporkan, Senin (22/2), simpatisan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab. Aksi pembunuhan keji ini disetujui oleh komando ISIS melalui akun jejaring sosial telegram.
"Para prajurit khilafah menyingkirkan Jogeshwar Roy yang merupakan seorang pemimpin kuil kafir hindu," tulis pernyataan ISIS.
Polisi menduga, simpatisan ISIS ini adalah anggota Jamiyatul Mujadihin Bangladesh (JMB), kelompok intoleran yang banyak melukai blogger liberal atau atheis di negara mayoritas muslim tersebut. Kelompok ini sering menyerang umat beragama minoritas, termasuk warga Syiah, anggota tarekat Sufi, Kristen, serta pemeluk Ahmadiyah. JMB dinyatakan terlarang oleh pemerintah Bangladesh. Serangan teror, diduga terkait JMB, beberapa kali terjadi selama setahun terakhir.
Pemimpin Distrik Deviganj, Shafiqul Islam, berjanji mengerahkan aparat untuk menangkap para pelaku. "Kami telah memperoleh petunjuk awal dari parang yang tertinggal di lokasi pembunuhan," tuturnya.
Komunitas Hindu di Bangladesh belum berkomentar mengenai pembunuhan Roy. Pemeluk Hindu di negara pecahan Pakistan itu mencapai 10 persen dari total 160 juta penduduk.
Polisi menyatakan rombongan terdiri dari setidaknya lima laki-laki dewasa menyerang Roy yang berada di hala
man belakang kuil, dekat teras rumahnya. Dia ditembak, kemudian dipenggal memakai parang. Para pelaku bergegas kabur setelah beraksi. Selain sang pendeta, tiga warga Hindu yang berusaha menolong luka-luka karena ditembak pelaku.
“Jogeswar Roy (45 tahun), diserang oleh dua orang bersenjata pistol dan parang di rumahnya di kuil pada hari Minggu,” ujar seorang polisi setempat.
Polisi menambahkan, saat itu anggota ISIS mengendarai sepeda motor itu menyerang imam dengan senjata tajam dan melukai dua umat yang mencoba untuk membantu dia.
“Imam saat bersiap-siap untuk berdoa pagi ketika mereka menerkam dia dan memenggal kepalanya di beranda rumahnya di dalam kuil. Kami menemukan noda darah di lokasi kejadian,” kata administrator pemerintah, Shafiqul Islam.
Tapi, Pemerintah Bangladesh bersikeras mengatakan kelompok ISIS tidak aktif di negara tersebut.
Namun, kelompok ISIS mengaku telah beraktivitas di Bangladesh.
eksekusi mati dari isis |
Kantor berita Reuters melaporkan, Senin (22/2), simpatisan Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) mengaku bertanggung jawab. Aksi pembunuhan keji ini disetujui oleh komando ISIS melalui akun jejaring sosial telegram.
"Para prajurit khilafah menyingkirkan Jogeshwar Roy yang merupakan seorang pemimpin kuil kafir hindu," tulis pernyataan ISIS.
Polisi menduga, simpatisan ISIS ini adalah anggota Jamiyatul Mujadihin Bangladesh (JMB), kelompok intoleran yang banyak melukai blogger liberal atau atheis di negara mayoritas muslim tersebut. Kelompok ini sering menyerang umat beragama minoritas, termasuk warga Syiah, anggota tarekat Sufi, Kristen, serta pemeluk Ahmadiyah. JMB dinyatakan terlarang oleh pemerintah Bangladesh. Serangan teror, diduga terkait JMB, beberapa kali terjadi selama setahun terakhir.
Pemimpin Distrik Deviganj, Shafiqul Islam, berjanji mengerahkan aparat untuk menangkap para pelaku. "Kami telah memperoleh petunjuk awal dari parang yang tertinggal di lokasi pembunuhan," tuturnya.
Komunitas Hindu di Bangladesh belum berkomentar mengenai pembunuhan Roy. Pemeluk Hindu di negara pecahan Pakistan itu mencapai 10 persen dari total 160 juta penduduk.
source:
merdeka.com
kriminalitas.com
merdeka.com
kriminalitas.com
Silahkan Berkomentar dengan Sopan !
Emoticon