Breaking News
Join This Site
Mengenal CETIK dan Bagaimana Cara Menangkalnya

Mengenal CETIK dan Bagaimana Cara Menangkalnya

Baca Juga




contoh : cetik jenis bubuk @balinatha.com
                                        
Cetik adalah sebuah racun niskala yang biasanya digunakan untuk menyakiti seseorang atau membunuh seseorang,baik secara perlahan maupun instan ,biasanya cetik terbuat dari berbagai campuran ramuan yang dipercaya dapat mendatangkan sebuah kemalangan atau penyakit bagi yang mengkonsumsinya.

Cetik sendiri adalah bagian dari ilmu Pengiwa ,dalam arti lain adalah ilmu yang beraliran kiri atau sifatnya negatif.
Untuk lengkapnya dapat dilihat pada bagan berikut :


Untuk artikel kali ini kita akan membahas Cetik ,mungkin bagian lainnya akan saya jelaskan di artikel yang lain.

Seperti yang dijelaskan diatas,cetik disini hampir disamakan dengan racun. Sebab kalau racun pasti bersifat fisik atau berupa benda. Sedangkan cetik tidak selalu berwujud fisik atau benda.


Cetik jenis racun yang berbentuk fisik, masih bisa dirasakan,dicium,dilihat,diraba. Misalnya, racun tikus, potasium, pembasmi serangga, dan lain-lain. Akan tetapi orang Bali, khususnya seorang penganut ilmu hitam biasanya menyiapkan racun jenis ini utk diberikan kepada murid2nya. Biasanya racun ini terbuat dari empedu ikan bandeng dan diramu dengan bahan-bahan lainnya.


 Daya serang cetik jenis ini sangat cepat. Oleh karena itu masyarakat akan mudah mengetahui siapa yang menyebabkan orang yg meninggal karena cetik. Biasanya dalam hal ini bisa timbul yang namanya fitnah.
Beberapa jenis cetik yang terkenal :

- Cetik cadanggaleng
- Cetik gringsing
- Cetik Kerikan Gangsa (cetik ini tergolong halus karena membunuh korbannya secara pelan-pelan.
Bahan dasarnya adalah parutan perunggu dari peralatan gamelan. Cetik ini mengkibatkan korban batuk berkepanjangan dan badan semakin lama semakin kurus)

Sedangkan Cetik yang tidak berwujud benda tidak dpt dilihat, dicium, dirasakan, karena tidak mempergunakan bahan-bahan tertentu. Proses terjadinya cetik ini otomatis keluar dari penganut ilmu pangleakan, karena setiap bulu tubuh, keringat, darah miliknya merupakan cetik bagi orang yang memakannya. 


Hal ini tergantung dari pemasangnya, siapa orang yg menjadi sasarannya, maka hanya orang itu yang kena. Misalnya ada sekumpulan orang yang terdiri dari 10 orang. Jika hanya 1 orang yang dituju, maka hanya orang itu saja yang kena. Walaupun makanan dan minuman yang disajikan secara bersama-sama ataupun bercampur. (Tentunya dalam hal ini, si penganut ilmu pangleakan ini harus menyentuh semua peralatan makanan dan makanan itu sendiri)


Ada pula jika tingkat ilmu pangleakannya sudah tinggi, maka hanya dengan memandang orang yg sedang makan & minum saja, dia sudah bisa memberi cetik kepada si korban. Ilmu ini disebut dengan Cetik Terangjana. Ilmu ini bisa dirapal dari jarak 30 sampai 50 meter. Adapula cetik yang menggunakan perantara angin. Dan masih banyak cetik lainnya.....
Dalam pengobatannya, biasanya si dukun akan berusaha mengeluarkan cetiknya terlebih dahulu, baru kemudian mengobati bagian tubuh yang terluka karena cetik. Cetik dikeluarkan bisa melalui muntahan atau melalui pori-pori kulit si korban. Cetik yang keluar tersebut bisa berbagai macam bentuknya. Bisa berupa ulat-ulat kecil, pasir, ulat berwarna warni, angin, dan lain sebagainya.

Dalam pengobatan cetik biasanya menggunakan sarana-sarana dan metode yang dituliskan pada lontar Usada(Pengobatan Bali) dan beberapa lontar lainnya.

Adapun cara pengobatan ketika terkena cetik disebutkan dalam Lontar Wrehaspati Kalpa yang kemudian disusun dalam sebuah buku karya Made Bidja (1989) menyebutkan sebagai berikut :
“Terkena cetik, Selembar don sembung sakawit, injin, bawang adas, tahap akna”.
Obat kedua : “Terkena cetik, Selembar empol gebang, baas barak, bawang adas, pitik sembelung, cakcak, tahap akna”.
Obat ketiga : “Terkena cetik, babakan kwanji, babakan jangan ulam, rimuncukne 3 muncuk, injin, uyah ajumput, pitik sumalulung, kuwud nyuh mulung, sami cakcak, usan mecakcak raris pulang ring kuwude, tahap akna”.
Sementara untuk penawar terkena cetik adalah dengan mengucapkan mantra “Om lara muksah ilang
Dan untuk bahan dan pengobatannya dapat dilihat di tabel berikut :



Jika anda masih sangat awam dalam pengobatan bali,mungkin membawa ke pengobatan nisakala atau Bali usadha adalah solusi yang tepat untuk mengobati penyakit cetik ini.

Silahkan Berkomentar dengan Sopan !

Emoticon