Breaking News
Join This Site
Mati Salah Pati dan Ulah Pati Menurut Hindu

Mati Salah Pati dan Ulah Pati Menurut Hindu

Baca Juga

        


gambar ilustrasi siklus kehidupan dan renkarnasi setelah kematian @balinatha.com

          Di Hindu disebutkan bahwa kematian terjadi berdasarkan suatu proses dan janji yang disebutkan dalam Nibanda dan beberapa lontar yang mungkin bisa anda temukan di beberapa griya atau rumah suci . 

Dalam Nibanda disebutkan hendaknya kematian manusia seperti kematian Panca Pandawa, yakni diawali oleh kematian Nakula-Sadewa (kaki), Bima (tenaga), Arjuna (suhu badan dan sinar mata), dan terakhir Dharmawangsa (Roh meninggalkan tubuh). Namun didalam kematian yang disengaja atau tak disengaja, urut-urutan kematian itu tidak terjadi, artinya langsung mati, misalnya mati karena kecelakaan,Itulah yang dinamakan Mati Salah Pati .Sedangkan Ulah pati artinya mati karena bunuh diri .

" Kalau matinya karena hukuman mati ini termasuk mati karena apa ?"
kematian akibat hal seperti ini dimasukkan dalam mati Ulah pati karena pada dasarnya orang yang mati Ulah Pati tau jika dirinya akan dalam bahaya akibat hal yang ia lakukan.

Kematian ,cara mati,tempat,jam,dan detik semua sudah diperjanjikan jauh sebelum sang atma berenkarnasi .Tepatnya saat sang atma menghadap ke Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Oleh karena itu maka menurut Lontar “Puja Pengabenan” Sang Pandita yang memimpin upacara pengabenan berkewajiban menuntun Sang Atma dalam perjalanannya menghadap Hyang Wisesa dengan nasihat/ pitutur kepada Sang Atma ketika upacara Nyekah yang disebut “Puja Putru Saji Nyekah” antara lain berbunyi:
… LUMARIS TA KITA RING KADEWATAN, JUMUJUG PWA KITA RING KAHYANGANIRA HYANG WISESA, MWAH TINAKONAN PATINTA DE BETHARA HYANG WISESA, WARAHIN PATINTA, ELING RING SAMAYANTA … DST
… AYUWA LAWAS DENTA MANDADI DEWATA, PITUNG LEK PITUNG WENGI LAWASANTA MANGGE RING SWARGA, AREP PWA KITA TUMITIS ANJANMA, AYUWA KITA NYOLONG TUMITIS ANJANMA MANAWA KITA ANWAN PEJAH … DST
… AYUWA KITA ASEMAYA MATI KESARIK, SININGGOTING KEBO SAMPI, AYUWA KITA ASEMAYA MATI SINAWUTANING WUHAYA, SINAWUTANING ULA, AYUWA KITA ASEMAYA MATI SEDENG BISA PAPALAYON, SEDENG SAPANGANGON, SEDENG RUMAJA PUTRA, SEDENG APAPANGKAS, SEDENG ANUWUH TUWUH, MWAH AYUWA KITA SAMAYA MATI SAKALWIRING KAPANGAWEN, ANGULAH PATI, SALAH PATI, ASEMAYA KITA ANUTUGAKEN TUWUH …
Demikianlah bunyi Lontar yang digunakan oleh Sang Pandita yang bertanggung jawab; oleh karena itu sangatlah penting artinya untuk memilih Sulinggih Dwijati/ Pandita yang diminta untuk muput upacara ngaben.

Namun jika sang atma meninggalnya berdasarkan salah pati ataupun ulah pati hendaknya diberikan banten dengan ayam hitam sebagai penukar atma yang dihukum di lokasi kejadian dan diberikan banten pengulap.
Jadi kesimpulannya bahwa untuk mati salah pati dan ngulah pati dapat diupacarai sebagai mati biasa dengan syarat ditambah beberapa upacara panebusan yaitu di: perempatan jalan Desa, di tempat kejadian, dan di cangkem setra, lalu ketiga pejati penebusan disatukan dengan sawa baik bila mapendem maupun bila segera di-aben.
Upacara meseh lawang merupakan loka dresta yang dipandang perlu untuk melengkapi upacara panebusan itu namun berbeda-beda pelaksanaannya; ada yang melaksanakan pada saat 42 hari setelah ditanam , dan ada yang melaksanakan pada saat pengabenan.

Kasus yang sering terjadi biasanya kematian salah pati tidak dilengkapi dengan banten penukar dan hanya diberi banten pengulap,biasanya keluarga atau yang bersangkutan akan menjadi orang yang sering bingung ataupun pemarah,ini karena sang atma masih belum mendapat tempat yang layak sembari mendapat proses hukuman akibat perbuatan-perbuatannya dimasa hidup.
Kontak batin orang terdekat dan atma akan terjadi dan menciptakan pikiran yang sedikit gelisah.

hal seperti itu juga pernah terjadi di keluarga saya sendiri.
Lalu bagaimana dengan hukuman pada mati ulah pati?
berdasarkan pemikiran secara impiris logis memang sulit dibuktikan ,tapi dapat diiulstrasikan dari suasan batin yang dialami orang yang mati bunuh diri pikirannya dipenuhi dengan kekalutan dan jalan buntu dalam pikirannya.jika suasana tersebut menjadi ingatan sebelum ajalnya tiba ,maka di bisa diketahui kemana atmanya pergi.
Teori itu hampir sama dengan teori secara hindu,Bunuh diri akan membawa atma masuk pada asurya loka yaitu tempat yang tidak ada jalan keluar,cahaya dan tidak ada apa-apa yang ada hanya kegelapan

Renkarnasi menjadi manusia adalah anugrah yang tertinggi di alam semesta,budhi adalah mata kita yang sebenarnya karena hanya itu yang dapat membedakan baik buruknya suatu hal.Hukuman setelah mati itu benar-benar ada,kematian juga sudah ditentukan jauh sebelum renkarnasimu,jadi tetaplah dijalan dharma dan ingat sesulit apapun hidupmu sekarang ,jangan mengakhiri dan memutuskan untuk bunuh diri.Apa kamu pikir setelah mati kamu langsung di surga dan renkarnasi lagi? 

 

 OM SHANTI SHANTI SHANTI OM

TAG:

baca bagi yang ingin bunuh diri , hukuman setelah mati menurut hindu , Pengertian Mati salah pati dan ulah pati

Silahkan Berkomentar dengan Sopan !

Emoticon